Mencetak Sendiri Kode Bar dengan Barcode Printer

0
454
views
sumber: google.co.id

Kode batang lazimnya banyak ditemukan di kasir, menu makan cafe, atau aplikasi untuk melakukan tautan ke browser. Di dalamnya memang terdapat data optik yang bisa terbaca oleh cara sehingga penerapannya cukup dengan scanning menggunakan alat khusus.
Fungsi lazim kode bar
• Menyimpan berita yang jumlahnya banyak sehingga pengguna lebih mudah melakukan pemilahan produk sesuai tipe yang paling mendekati.
• Untuk mengartikan kode tersebut dibutuhkan barcode scanner yang bisa memindai secara otomatis seluruh berita dengan kencang dan cermat.
Variasi-tipe barcode printer dan kegunaannya

  1. Barcode penerbit
    Bagi yang menyukai membeli buku, pasti telah tidak asing dengan kotak hitam-putih pada bagian belakang sampul. Lazimnya terdapat barcode yang memuat kode ISSN dan ISBN. Mengenalinya tidaklah sulit lazimnya ISSN terdapat pada jejeran delapan angka produk dan untuk ISBN sebelum adanya tiga belas angka produk.
  2. Barcode farmasi
    Bidang farmasi juga tidak bisa lepas dari pengaplikasian barcode. Lazimnya untuk mengidentifikasi tipe-tipe obat. Seperti yang dikenal ada bermacam-macam kategori obat-obatan seperti obat keras, obat resep dokter, dan obat ringan. Pemakaian kode akan mempermudah pengklasifikasian tipe obat tersebut.
    Lazimnya yang lazim diterapkan ialah kode HIBC dengan awalan pedoman “+” dan ditiru oleh 24 karakter yang terdiri dari huruf dan angka. Gunakan barcode printer terbaik sehingga bisa didapatkan cetakan kode yang jauh lebih jelas.
  3. Barcode retail
    Pemakaian barcode pada produk retail tidak bisa lepas dari peran Bernard Silver dan Nomand. Keduanya mengembangkan kode batang pada industri retail dan rupanya sungguh-sungguh praktis dalam mendata barang-barang secara kencang dan cermat.
    Ketika ini barcode retail telah berkembang dengan cara yang lebih modern dengan menggunakan cara UPC yang tak jarang ditemukan di swalayan.
    Tidak hanya itu, kode ini juga telah dikembangkan dengan cara ITF-14 yang terdiri dari 14 angka. Metode ini mampu memindai dengan cermat walaupun jumlah barang banyak dalam satu kotak. Untuk membuat kode yang sesuai, pengusaha bisa menggunakan barcode printer software sehingga lebih praktis.
  4. Barcode non retail
    Lazimnya diterapkan untuk menandai buku-buku yang ada di perpustakaan, inventaris perusahaan, maupun keanggotaan sebuah kategori. Terdapat dua tipe kode yang lazim diterapkan ialah kode 39 dan kode 128.
    Perbedaan keduanya hanya terletak pada tingkat kepadatan datanya saja. Kode 128 memuat berita yang lebih banyak dibanding kode 39. Pemakaiannya bisa disesuaikan dengan keperluan masing-masing dan terkait kompleksitas perusahaan tersebut.
    Barcode dengan QR Code
    • Barcode lebih banyak diterapkan untuk identifikasi barang menurut jenisnya serta poin dan fungsi. Sedangkan QR code bisa memuat berita yang jauh lebih rumit dengan tampilan yang modern.
    • Barcode mesti menggunakan alat scan tertentu walaupun QR code bisa menggunakan telepon pintar untuk mengaksesnya.
    Menggunakan barcode printer membuat urusan cetak kode bar menjadi lebih mudah. Sehingga pengklasifikasian tipe barang malahan bisa diciptakan sederhana dan menghemat waktu. Jangan lupa untuk gunakan merek mesin cetak terbaik seperti Brother sebab kualitasnya terjamin. Kecuali itu konsumen malahan akan mendapatkan garansi legal langsung dari pabrik.

Sumber: brother.co.id